Kampus yang Berteknologi

room

Sebelum menggambarkan sebuah cyber campus dambaan saya, cukup penting untuk kita mengetahui pengertian cyber campus itu sendiri. Cyber adalah karakteristik budaya komputer atau bisa kita permudah dengan kalimat membumikan komputer dalam kehidupan sehari-hari. Jadi maksud cyber campus menurut data yang saya dapat dan menurut pendapat saya ialah kehidupan perkuliahan yang lebih mengandalkan fasilitas-fasilitas komputer dalam kesehariannya.

Eits, open up your mind! Komputer tak selalu benda yang cukup besar dengan keyboard, monitor, dan CPU. Karena pada dasarnya dan pada mulanya komputer adalah kalkulator, yes it’s true komputer pertama adalah kalkulator. Jadi yang dimaksud komputer disini adalah segala sesuatu yang memudahkan pekerjaan manusia sehari-hari. Gadget juga bisa sebagai komputer yang saya maksud saat ini.

Banyak keunggulan dari semakin dikembangkannya cyber campus ini, beberapa diantaranya ialah dengan cyber campus kita mengurangi penggunaan kertas, dengan mengurangi penggunaan kertas kita membuktikan bahwa kita mencintai alam kita. Walaupun riset menunjukkan kemampuan manusia mengingat tulisan dari sebuah buku jauh lebih baik daripada lewat layar. Dan buku juga tidak memancarkan radiasi, nah inilah yang di kemudian hari perlu dikembangkan juga.

Namun agaknya di Indonesia belum sepenuhnya siap dengan cyber campus ini, ya kita semua tahu masalahnya, koneksi di negeri kita ini terbilang masih kurang memadai. Dapat saya rasakan ketika saya mengunjungi negeri Gajah Putih, kecepatan download mereka minimal 24Mbps*, namun begitu saya mendarat di ibukota negara kita, kecepatan turun drastis hanya menyentuh angka 800Kbps*. Namun saya yakin lama-kelamaan koneksi negeri kita akan membaik, dan hal itu juga sudah terbukti pada saya, kecepatan download di rumah saya yang maksimal hanya 120KBps* kini bisa menyentuh angka 250KBps*. Memang terbukti terjadi pembenahan dalam masalah pelayanan internet di negeri ini.

Tak dapat dipungkiri, cyber tanpa adanya gelombang radio elektromagnetik yang kita sebut internet bukanlah apa-apa, dan teknologi tanpa orang-orang gila yang menemukan sesuatu yang baru hanyalah impian belaka

Kembali ke cyber campus, cyber campus yang saya idam-idamkan itu sendiri merupakan lingkungan kampus yang penggunaan antara komputer dan manual-buku misalnya-seimbang, tidak terlalu banyak menggunakan komputer karena masih perlu ada pendidikan cara menggunakan teknologi informasi yang baik, selain itu wilayah yang aman dari segala malware, hijacking, phising, karena apabila sekali wilayah ini jebol, tamatlah kita, tetap ada kemungkinan bahwa data-data penting tiap mahasiswa dapat dicuri, tak lupa server yang kuat sangat diperlukan untuk membangun cyber campus yang ideal menurut saya, dan tentu yang paling utama adalah etika tiap pengguna atau tiap civil cyber (ini ngawur) yang terjaga, karena jika kita saling menghormati dan menghargai orang lain akan membuat kita nyaman di suatu tempat.

Jadi dapat saya simpulkan bahwa cyber campus (seperti yang saya maksud) yang ideal menurut saya haruslah seimbang antara penggunaan komputer dan manualnya, penggunanya yang telah sadar dan tahu cara menggunakan teknologi dengan baik, aman dari segala macam gangguan dan ancaman cyber, server yang kuat, dan perilaku atau etika setiap penggunanya yang baik.

Sekian cyber campus “versi” saya, semoga tulisan saya ini dapat menambah pengetahuan Anda. Banyak kekurangan dalam tulisan saya? Feel free to fill the comment box below to give me advices. Thank you for your attention. Have a nice day 🙂

*Catatan : 

Kbps/Mbps adalah akronim dari Megabits per second/Kilobits per second. Satuan ini 8x lebih besar dari MBps/KBps yang merupakan akronim dari Megabyte per second/Kilobyte per second. Jadi 1 KB setara dengan 8 Kb. Jangan salah mengartikan. 🙂